Kamis, 28 Oktober 2010

Merapi ... oh merapiku..

Korban Merapi naik, 40 ribu mengungsi

Warga dan relawan berusaha mengevakuasi korban letusan Gunu Merapi
Jumlah korban meninggal dunia akibat letusan Gunung Merapi pada Selasa (27/10) petang bertambah menjadi 29 orang, kata pejabat rumah sakit di Yogyakarta.

Wartawan kami di Yogyakarta, Sigit Purnomo, melaporkan bahwa lebih 40.000 orang warga di sekitar gunung berapi itu kini tinggial di tempat pengungsian yang tersebar di sejumlah daerah di Kabupaten Sleman, DIY.

Empat korban meninggal hari Rabu, kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RS Dr Sardjito, Trisno Heru Nugroho, seperti dikutip kantor berita Antara.

Menurut dia, penyebab utama meninggalnya keempat korban tersebut adalah akibat luka bakar serius.

Gunung Merapi meletus dan memuntahkan awan panas sejak Selasa sore (26/10).

Menurut wartawan kami, intensitas kegiatan Merapi terlihat mulai menurun dan sejumlah warga yang mengungsi menyatakan keinginan untuk kembali ke rumah mereka untuk melihat ternak mereka.

Seorang pengungsi pria mengatakan dia tidak bisa berlama-lama di pengungsian karena urusan makanan kambing dan lembu piarannya.

Hal yang salam diutarakan pula oleh seorang wanita yang mengatakan bahwa terlalu lama di tempat pengungsian akan membuat tidak betah.

"Mudah-mudahan aman-aman saja supaya bisa pulang ke rumah," kata wanita tersebut.

Sementara itu, Palang Merah Indonesia (PMI) mengirimkan bantuan untuk korban letusan Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah serta korban tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat.

Sedikitnya 14.000 warga penduduk di sekitar Gunung Merapi yang terletak di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman. Salah satu kamp terbesar adalah di kawasan Hargobinangun, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Mengenai penanganan korban, pemerintah Kabupaten Sleman dan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tidak menentukan batas waktu untuk tanggap bencana letusan Gunung Merapi.

"Terkait dengan upaya penanggulangan bencana Merapi, kami belum menentukan batasan waktunya," kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X di Posko Utama Penanggulangan Bencana Merapi di Pakem, Sleman, hari Rabu.

Korban tsunami Mentawai 311

Ratusan rumah di seluruh Kepulauan Mentawai hancur atau rusak akibat tsunami pasca gempa hari Senin malam (25/10)

Sampai dengan dini hari tadi malam, Pusat Kendali Operasi (Pusdalop) Penanggualngan Bencana Sumatra Barat menyatakan sudah 311 korban tewas di Mentawai dan 400 lebih masih dinyatakan hilang.

Selain 13 desa yang dianggap hancur akibat tsunami, masih ada 11 desa yang belum berhasil dijangkau tim penolong.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Barat Ade Edward mengatakan 411 orang masih hilang dan 77 lainnya luka-luka.

Sementara itu, tim penolong sedang berupaya mencari orang-orang yang masih hilang sejak tsunami pasca gempa menerjang kepulauan itu Senin malam menyusul gempa bumi berkekuatan 7,7 pada skala Richter.

Gelombang pasang setinggi tiga meter menerjang Kepulauan Mentawai setelah gempa dahsyat menerjang hari Senin (25/10).

Pengiriman tenaga penolong dan pengiriman bantuan kemarin sempat tertahan akibat cuaca buruk, namun sekarang bantuan makanan dan obat-obatan maupun tenaga tim penyelamat dari luar kepulauan itu sudah mulai berdatangan.

Sebagian sudah sampai dan sebagian masih diperjalanan. Masih banyak bantuan yang sedang menuju. Alhamdulillah cuaca hari ini membaik, sehingga banyak kapal yang bisa berangkat.
Harmensyah
"Sebagian sudah sampai dan sebagian masih diperjalanan. Masih banyak bantuan yang sedang menuju. Alhamdulillah cuaca hari ini membaik, sehingga banyak kapal yang bisa berangkat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) Sumatera Barat Harmensyah kepada BBC Indonesia.

''Gelombang besar (kemarin) menjadi kendala pengiriman bantuan dari Padang," ujar Harmensyah. "Kemarin ada kapal yang terpaksa harus kembali."

Pesawat dan helikopter berisi petugas penyelamat dari Padang dan tempat-tempat lain akhirnya berhasil mencapai sejumlah tempat terpencil di Kepulauan Mentawai, yang sebelumnya tidak terjangkau.

Rapat kabinet

Transportasi yang sulit akan menghambat upaya penyampaian bantuan ke Mentawai.

Ini persoalan yang menjadi bahan rapat kabinet terbatas di Bandara Minangkabau semalam, dipimpin langsung Presiden Yudhoyono yang mempersingkatkunjungannya ke Vietnam agar bisa segera sampai di Padang.

Yudhoyono mendengarkan paparan Wapres Boediono yang siang harinya sudah berkeliling Mentawai melihat bagaimana belasan dusun disapu bersih tsunami akibat ombak
setinggi hingga 20 meter.

Menteri Koordinator Kesra Agung Laksono mengatakan, target pemerintah adalah bantuan tersalur ke semua lokasi hari Kamis.

Di Padang Presiden Yudhoyono juga mendapat laporan terbaru mengenai operasi pertolongan bagi warga korban letusan Gunung Merapi di Jawa Tengah, yang hingga Rabu sore menelan setidaknya 25 korban jiwa.

Presiden RI menyatakan dia akan menginstruksikan provinsi-provinsi rawan bencana untuk memberikan pendidikan kebencanaan yang lebih keras dalam menyelamatkan masyarakat.

Bupati Kepulauan Mentawai, Edison Salaeubaja, mengatakan kepada BBC Indonesia beberapa dusun tersapu habis oleh gelombang pasang.

''Warga masyarakatnya masih trauma dan banyak yang sudah memutuskan untuk tidak kembali ke dusun asal mereka," kata Edison.

Menurut Edison, bantuan paling mendesak adalah obat-obatan, termasuk untuk merawat warganya yang patah tulang.

Kepala BPBD Sumatra Barat Harmensyah mengatakan kepada BBC Indonesia bahwa 4.000 keluarga atau sekitar 20.000 orang terpaksa mengungsi akibat tsunami, dan banyak warga kini mengungsi di tempat yang lebih lebih tinggi.

Sumber : Google berita..