Sabtu, 26 Desember 2009

Tip n Trik Merawat Laptop

Rawatlah Laptop Kesayangan anda dengan baik dan benar...

Laptop sudah menjadi barang kebutuhan primer anda bukan...????  imana sekarang bukan hal yang aneh lagi melihat banyak orang menenteng laptop kemana dia pergi. Semakin sering anda bawa pergi laptop anda... maka semakin besar resiko kerusakanya. Nah .. untuk mengantisipasi agar laptop anda lebih awet... ada beberapa tip yang mungkin bisa anda lakukan :
  1.  Jangan letakkan laptop anda di lantai, untuk menghindari terinjak, kejatuhan benda, atau  di ganggu oleh binatang peluiharaan kesayangan anda. Apalagi kalau ada anak kecil... nanti di kira mainan belaka. (pernah liat film lucu dimana anak kecil mencuci laptop di wastafel bersama barang2  perabot dan mainannya..?? he he). Selain itu laptop juga akan lebih cepat kotor dan berdebu.
  2. Jangan letakkan benda di atas keyboard,  akan menekan tut dan menyebabkan kortslet...
  3. Jangan meletakkan benda apapun di layar  karena sangat sensitif dan mudah tergores.
  4. Bersihkan laptop dengan kain khusus yang biasanya di jual di setiap toko komputer, bersihkan dengan kuas lembut di sela sela keyboard. pada saat membersihkan layar usahakan jangan sampai menekan terlalu kuat,.. usahakan me lap dengan lembut dan hati hati. 
  5. Usahakan jangan makan/minum atau merokok pada saat bekerja dengan laptop... karena kotoran sisa makan, debu rokok akan sangat mudah dan tanpa kita sadari masuk ke dalam celah2 keyboard. apalagi kalau sampai terciprat air minum akan sangat berbahaya sekali.
  6. Jangan menggunakan laptop di atas sofa, atau tempat tidur, atau tempat yang membal lainnya, karena akan membenamkan laptop sehingga udara panas yang keluar dari laptop akan terhambat, sehingga mengakibatkan laptop kepanasan, dan dalam jangka waktu tertentu akan merusak komponen laptop.
  7. Gunakan tas khusus pada saat bepergian membawa laptop, yaitu tas yang di desain dengan lapisan khusus guna melindungi laptop dari benturan selama dalam perjalanan.
  8. Pada saat bekerja dengan laptop tanpa baterai,... sebaiknya gunakan stabilizer, jangan langsung mencolokkan adaptor ke stopkontak, untuk meyakinkan bahwa arus yang masuk ke laptop stabil, sehingga tidak menyebabkan kerusakan komponen.
  9. Terakhir... nah ini.. bila laptop bermasalah,... jangan bongkar sendiri ya... bawa ke ahlinya, karena nanti yang terjadi setelah bongkar ga bisa pasang lagi.. alias tambah parah deh... he he he... selamat merawat laptop anda..!!
Semoga laptop anda awet sampai anda bosan dan berganti dengan generasi  laptop berikutnya..... 

Jumat, 18 Desember 2009

Mencari Cinta...????



Jika kamu mencintai seseorang, jangalah pernah cintamu DIGANTUNG seperti MELLY GUSLOW,  karena akhirnya akan PUDAR seperti ROSA. Hendaklah kamu mencari CINTA SEJATI seperti ARI LASO, sehingga mendapat kebahagian dan akan menjadi KENANGAN TERINDAH seperti SAMSONS. Dan apabila kamu tidak mau di JADIKAN YANG KE2 seperti ASTRID,  maka kamu harus JUJUR DAN TULUS seperti RADJA, KENANGLAH AKU seperti UNGU, dan JANGAN PERNAH SELINGKUH seperti KANGEN BAND, karena nanti pasti KETAHUAN seperti MATA. Dan satu pesanku... JANGAN MENYERAH seperti D'MASIV, agar tercapai yang kau mau, dan tidak ada kata I'AM SORY GOOD BYE seperti KRISDAYANTI.......



Jangan berprasangka buruk....

Api dan Asap

Suatu ketika, ada sebuah kapal yang tenggelam diterjang badai. Semuanya porak poranda. Tak ada awak yang tersisa, kecuali satu orang yang berhasil mendapatkan pelampung. Namun, nasib baik belum berpihak pada pria ini. Dia terdampar pada sebuah pulau kecil tak berpenghuni, sendiri, dan tak punya bekal makanan.

Dia terus berdoa pada Tuhan untuk menyelamatkan jiwanya. Setiap saat, dipandangnya ke penjuru cakrawala, mengharap ada kapal yang datang merapat.
Sayang, pulau ini terlalu terpencil. Hampir tak ada kapal yang mau melewatinya.

Lama kemudian, pria ini pun lelah untuk berharap. Lalu, untuk menghangatkan badan, ia membuat perapian, sambil mencari kayu dan pelepah nyiur untuk tempatnya beristirahat. Dibuatnya ruman-rumahan, sekedar tempat untuk melepas lelah. Disusunnya semua nyiur dengan cermat, agar bangunan itu kokoh dan dapat bertahan lama.

Keesokan harinya, pria malang ini mencari makanan. Dicarinya buah-buahan untuk penganjal perutnya yang lapar. Semua pelosok dijelajahi, hingga kemudian, ia kembali ke gubuknya. Namun, ia terkejut. Semuanya telah hangus terbakar, rata dengan tanah, hampir tak bersisa. Gubuk itu terbakar, karena perapian yang lupa dipadamkannya. Asap membubung tinggi, dan hilanglah semua kerja kerasnya semalam. Pria ini berteriak marah, "Ya Tuhan, mengapa Kau lakukan ini padaku. Mengapa?... Mengapa?". Teriaknya melengking menyesali nasib.

Tiba-tiba...terdengar peluit yang ditiup. Tuittt.....tuuitttt. Ternyata ada sebuah kapal yang datang. Kapal itu mendekati pantai, dan turunlah beberapa orang menghampiri pria yang sedang menangisi gubuknya ini. Pria ini kembali terkejut, ia lalu bertanya, "Bagaimana kalian bisa tahu kalau aku ada disini?
Mereka menjawab, "Kami melihat simbol asapmu!!"

Saudara..... sangat mudah memang bagi kita, untuk marah saat musibah itu tiba.
Nestapa yang kita terima, tampak akan begitu berat, saat terjadi dan berulang-ulang. Kita memang bisa memilih untuk marah, mengumpat, dan terus mengeluh. Namun, teman, agaknya kita tak boleh kehilangan hati kita. Sebab, Tuhan selalu ada pada hati kita, walau dalam keadaan yang pali berat sekalipun.

Dan teman, ingatlah, saat ada "asap dan api" yang membubung dan terbakar dalam hatimu, jangan kecil hati. Jangan sesali semua itu. Jangan hilangkan perasaan sabar dalam kalbumu. Sebab, bisa jadi, itu semua adalah sebagai tanda dan simbol bagi orang lain untuk datang padamu, dan mau menolongmu. Sebab, untuk semua hal buruk yang kita pikirkan, akan selalu ada jawaban yang menyejukkan dari-Nya. Tuhan Maha Tahu yang terbaik buat kita. Jangan hilangkan harapan itu.

Terima kasih telah membaca.
Hope you are well and please do take care.
Wassalamualaikum wr wb.

Senin, 07 Desember 2009

Kala Cinta Meranggas Aqidah

Teruntuk... Kaum Remaja

Kesepian memang kadang menyakitkan, menoreh setiap
senyum dan tawa, serta menciptakan riak anak sungai di
sudut mata. Pedih dan sedih silih berganti kunjung
mengunjungi. Pupus segala harap, melukai semua impian
yang kadang memabukkan. Hingga, jiwa yang rapuh
menciptakan serpihan kegelisahan yang memilukan.

Saat temaram rembulan menyuguhkan hidangan, terlintas
sekelebat bayang. Disibaknya kegelapan, namun entah
dimana ia berada. Kecewa, hingga guratan keresahan
menyibukkan kelamnya malam. Kebisuan yang
menusuk-nusuk, membuat kedukaan semakin berat, hingga
menghujam akal dan aqidah. Air mata semakin deras
tumpah, lelah, tubuh pun mencoba rebah. Namun jiwa ini
lemah, mata air di telaga yang coba dibendungnya
kembali menerobos kelopak mata, ke pipi, hingga
membasahi sarung bantal dan kapuk di dalamnya.

Cinta...
Entah berapa banyak pahlawan yang tercipta karenanya,
namun cinta juga kadang melahirkan para pecundang. Ia
laksana kobaran api yang berasal dari setitik bara,
menyuluh, namun dapat pula membakar. Impian cinta
membuat hati dan raga terselimuti bahagia, hingga
memompa harapan yang keluar masuk melalui butiran
darah. Mengharapkan kekanda tercinta yang siap
mendampingi saat tawa dan air mata, hingga terbentang
siluet istimewanya seorang wanita yang telah menikah,
mengandung, dan melahirkan si kecil dengan selimut
kasih sayang.

Namun, impian berbeda dengan kenyataan. Sepi semakin
menggerogoti hari, sendiri... dan masih sendiri.
Duhai belahan hati, entah dimana kekanda bersembunyi.

Ukhti sholehah yang dicintai Allah Ta'ala...
Cinta dan impian membentuk sebuah keluarga memang
begitu indah. Namun takkala ia belum menyapa,
janganlah membuat gundah dan resah, bahkan merubah
pandangan terhadap Sang Pemilik Cinta. Kegelisahan
jangan pula membuatmu menggadaikan aqidah, karena
sungguh harta itu tak ternilai harganya. Tak ada yang
dapat membelinya, apalagi dengan basa-basi cinta yang
menggadaikan aqidah.

Cinta yang membara tak akan dapat menghapus ketentuan
Allah Subhanahu wa Ta'ala, "Dan janganlah kamu
menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita
mu'min) sebelum mereka beriman..." [Al Baqarah: 221].
Namun, ajaran junjungan Rasulullah Sallallaahu Alayhi
Wasallam akan pupus, tidak dengan senjata tapi dengan
kata-kata, tidak dengan kekuatan tapi dengan logika,
dan tidak dalam benci tapi dalam cinta [Henry Martyn,
missionaris, 1812 M].

Cinta akan membentuk sebuah keluarga samara (sakinah,
mawaddah wa rahmah) karena kesamaan iman dan aqidah,
dalam naungan ridho Allah Subhanahu wa Ta'ala. Jangan
biarkan sedikitpun celah hatimu terbuka dengan cinta
berselaput harta dunia, karena cinta seperti itu akan
meranggas aqidah. Pernikahan dengan keyakinan yang
berbeda, tak akan melahirkan ketenteraman jiwa, karena
ia adalah zina.

Dapatkah engkau menjawab saat anakmu bertanya, mengapa
ayah selalu pergi setiap hari Minggu, sedangkan dirimu
ruku' dan sujud? Bisakah engkau menjelaskan saat anak
laki-lakimu bertanya, mengapa ayah tidak pergi sholat
Jum'at padahal dirimu berbicara panjang lebar tentang
kewajiban menunaikannya? Atau, mengapa ayah tidak
mengucapkan bismillah tapi atas nama .....,
mengapa Tuhannya ayah ada 3 sedangkan
dirimu selalu mengucapkan ahad... ahad... ahad?
Mampukah engkau menjelaskan semua itu dan banyak lagi
kepada buah hatimu?

Duhai ukhti, sanggupkah engkau menahan murkanya Allah
Subhanahu wa Ta'ala?

Saat jiwamu lelah bertanya dimanakah gerangan kekanda
berada, kembalilah kepada Sang Pemilik Rahasia,
lantunkan munajat dan do'a, mohon tetapkan iman untuk
selalu terhatur kepada-Nya. Jadikan hati ini selalu
ikhlas serta rela atas setiap keputusan-Nya.

As'alukallahummar ridha ba'dal qadha, wa burdal 'iisyi
ba'dal maut, wa ladzdzatan nazhori ila wajhika, wa
syauqon ila liqaa'ika.
Ya Allah, aku mohon kerelaan atas setiap keputusan-Mu,
kesejukan setelah kematian, dan kelezatan memandang
wajah-Mu serta kerinduan berjumpa dengan-Mu.

Mohonkan juga kepada-Nya, agar Ia menguatkan niat dan
azzam kepada lelaki yang belum menikah untuk segera
menyempurnakan setengah agama, sehingga dirimu serta
pasangan jiwa tercinta dapat bersama membangun sebuah
istana kecil nan indah dalam naungan ridho-Nya.

Duhai ukhti sholehah...
Sabar... dan bertahanlah. Kalaulah Allah Subhanahu wa
Ta'ala menakdirkan dirimu sebagai lajang di dunia ini,
yakinlah di surga ada yang setia menanti. Kuatkan
hati, tegar... dan selalu tegar, karena dirimu
memiliki harta yang tak ternilai harganya, yaitu
aqidah.

Wallahua'lam bi showab.

Sabtu, 05 Desember 2009

Ketika Sosialisasi ILUNI SMA KAPIN

Pembentukan Panitia Reuni Akbar SMA KAPIN

"Wahai manusia.. sesungguhnya kalian itu di ciptakan dari dua jenismu sendiri, dan di jadikannya banyak, bersuku-suku, berbangsa bangsa, beradat istiadat, supaya kalian saling mengenal satu sama lain, dan ketahuilah yang paling mulya di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa"

......................................
Walaupun aku pribadi terlambat datang,  bukanya aku mengecilkan arti pertemuan ini, namun karena kesibukan yang saya alami, terpaksa aku terlambat. Dan ini memang sudah saya duga sebelumnya, sehingga aku sudah memberitahu ketua umum ILUNI bahwa aku pasti terlambat. Entah berapa menit/jam aku terlambat, namun aku bersyukur bisa hadir sehingga bisa dapat memantau dan mengetahui perkembangan apa yang terjadi dengan Alumni SMA KAPIN.

Alhasil.. dalam pertemuan tadi telah terbentuk panitia kecil yang nantinya akan menangani pelaksanaan Reuni Akbar SMA KAPIN. Panitia yang di ketuai oleh Sdr. Ari Sulaksono, dengan Nurul Khotimah sebagai sekretaris,  nantinya akan bekerja bahu membahu untuk membentuk panitia inti pelaksanaan Reuni Akbar SMA KAPIN. Tentunya diharapkan bahwa masing masing angkatan mempunyai salah satu wakil di kepanitiaan, yang nantinya akan bekerja sebagai humas dan bertugas mencari data dan menghubungi rekan2 seangkatannya, dan melaporkannya kepada panitia inti, berapa banyak rekan seangkatan yang dapat dihubungi, sehingga panitia punya gambaran seberapa banyak alumni SMA KAPIN bisa berkumpul.

Untuk apa REUNI...???
Reuni  ini dimaksudkan untuk menjalin tali silaturohmi antar alumni SMA KAPIN, sarana untuk bertemu antar teman, melepas rindu, mengenang saat2 masih remaja, dan tujuan utamanya adalah dengan reuni semoga YAYASAN KAPIN umumnya dapat lebih dikenal sehingga animo masyarakat akan lebih besar untuk bersekolah di KAPIN. Apapun tema yang akan di ambil nanti... tujuannya adalah untuk kemajuan KAPIN, supaya di tahun mendatang lebih dapat menjaring siswa sebanyak banyaknya.

Kepada teman2 yang tergabung dalam kepanitiaan, yang perlu di garis bawahi adalah.. bahwa kalian bekerja sosial yang akan menyita banyak waktu dan tenaga, juga pikiran.. oleh karena itu, saya hanya menghimbau untuk bekerja secara iklas dan penuh tanggung jawab. Tentu ke depan kalian di tuntut untuk lebih sering bertemu dan berkumpul membicarakan masalah ini. Kami selaku alumni "JADUL" akan mendukung apapun  keputusan yang diambil, dan saran saran akan kami berikan seperlunya. Yang pasti semangat kebersamaan kita dukung sepenuhnya.

Ketika kami berbincang bincang non formal di ruang Yayasan bersama dengan pak Mulyono (sesepuh Yayasan), Pak Darto (Guru senior dan acounting Yayasan), Bu Leni Lubis (Personalia) yang juga sebagai teacher council di FB, pak Soleh (Litbang), beliau beliau mendukung penuh terbentuknya wadah Alumni SMA KAPIN, dan segala acara yang akan di adakan. Bahkan pihak yayasan akan memberikan tempat yang di perlukan berupa ruang Alumni, yang bisa kita gunakan sewaktu waktu kita butuhkan. Hayoo teman2, adik2 alumni SMA KAPIN,.. semangat kebersamaan kita tunjukkan,... adik2 kalian yang menimba ilmu di KAPIN perlu bimbingan dan semangat kalian sebagai panutan. Bravo SMA KAPIN... Semoga Terlaksana..





Rabu, 02 Desember 2009

Peringatan Bagi Pengumpul Harta

Peringatan bagi Pengumpul Harta

"Kecelakaanlah bagi setiap ... yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah."
(Al-Humazah: 1--4).
Pada zaman serba gemerlapannya dunia ini kebanyakan manusia berlomba-lomba mencari, mengumpulkan, dan menimbun harta untuk bermegah-megahan. Materi menjadi tolok ukur keberhasilan seseorang. Dengan materi, seseorang dapat berbuat apa saja sekehendaknya; dengan materi, seseorang bisa menjadi pejabat; dengan materi, seseorang bisa mencapai kedudukan yang tinggi; dengan materi, seseorang bisa berkuasa. Inilah zaman yang penuh dengan pemuasan materi, yaitu zaman yang dipenuhi dengan manusia-manusia materialistis, manusia-manusia yang menuhankan materi.

Karena materi itu pula, manusia tidak mempedulikan hukum dan norma-norma agama. Hukum dan norma agama hanya sebagai hiasan yang ditanggalkan, bahkan disisihkan. Demi uang, orang berjuang; demi uang, petuah ditinggal. Banyak kasus di sekeliling kita yang pas yang mengingatkan kita betapa sebagian manusia sudah tidak mempedulikan petuah moral hanya untuk mengumpulkan uang. Alasannya tidak lain hanyalah uang. Yah, dengan dan demi uang, kini mereka merajalela di muka bumi. Dielu-elukan orang-orang. Posisi Tuhan benar-benar telah tersisih dengan uang. Mengapa demikian? Sebagian besar manusia ini telah menyisihkan hukum Tuhan karena demi uang.

Karena yang diutamakan adalah materi, muncullah orang-orang yang hidupnya penuh dengan materi, muncullah konglomerat-konglomerat pengumpul harta, muncullah mafia-mafia pengumpul uang. Mereka menghimpun uang sebanyak-banyaknya tanpa pandang halal dan haram. Kelompok seperti mereka inilah kelompok orang yang sesungguhnya menjadi perusak kehidupan di muka bumi. Kehidupan dan kemaksiatan mereka mengundang murka Allah SWT. Mereka mengumpulkan dan menghimpun harta tetapi enggan mengamalkannya di jalan Allah. Jangankan mengamalkannya di jalan Allah, mengusahakannya di jalan Allah saja tidak.

Mengungkap kehidupan para pengumpul dan penimbun harta bukanlah omong kosong belaka, tetapi hal itu sudah menjadi kenyataan yang setiap orang bisa melihat di depan matanya sekalipun. Kita baru saja mendengar kabar dari sebuah harian yang terbit di Jakarta yang menyebutkan sebuah rumah tangga kaya terjadi "kemalingan" besar. Harian itu menyebutkan bahwa ketika sedang asyik menikmati hari-hari santainya, yaitu ketika sedang berekreasi di Pulau Bali, tak disangka, rumahnya yang mewah di Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dibobol pencuri dan mengakibatkan harta benda senilai kurang lebih Rp8 miliar amblas. Padahal, rumah yang mewah itu dijaga ketat oleh tiga orang satpam dan dua orang pembantu rumah tangga. Ternyata keluarga yang terkena musibah itu adalah salah seorang komisaris sebuah perusahaan besar. Pantas saja jika harta yang disimpan di rumah mencapai miliaran.

Janganlah melupakan pengajaran dari Tuhanmu, wahai kaum yang berjaya dengan bergelimangan harta! Belanjakanlah harta timbunanmu di jalan Allah! Sesungguhnya Allah SWT telah mengingatkan kepada kita, "Kecelakaanlah bagi setiap ... yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan, tahukah kamu apa Huthamah itu? Yaitu, api yang disediakan oleh Allah yang dinyalakan, yang membakar sampai ke hati." (Al-Humazah: 1--7).

Kita memohon kepada Allah, semoga kita tidak termasuk golongan orang-orang yang telah disediakan di akhirat suatu kehidupan yang membinasakan, yaitu Huthamah. Semoga Allah SWT menolong kita untuk membelanjakan hartanya di jalan-Nya. (Abu Annisa)
Al-Islam, Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

Selasa, 01 Desember 2009

Ketika Pembagian Daging Kurban

Hari Raya Idul Adha (Kurban)

Memang sudah menjadi kewajiban kita umat islam untuk senantiasa berkurban bagi yang mampu. Seperti juga di lingkungan tempat tinggalku, Pemotongan hewan kurban di pusatkan di salah satu pondok pesantren di Cipanengah, di mana Ustadz ( ajengan ) H. Dudung sebagai salah satu pimpinan pondok tersebut.

Pemotongan hewan dan pembagiannya yang di laksanakan pada hari sabtu itu berjalan dengan tertib, lancar dan semua masyarakat kebagian daging kurban, terlepas itu kebagian sedikit, banyak, kurang, kebanyakan dan lain2... Memang seh.. bagi keluarga besar yang mendapat jatah sama dengan yg keluarga sedikit akan terasa sangat kurang... namun bukan masalah kurang dan lebihnya daging, yang terpenting adalah bagaimana agar daging kurban benar2 terbagi dengan rata, tanpa ada unsur si anuk dpt banyak, si panitia sudah mendahului dsb.....

Kadang prihatin dan menjerit hati ini tatkala melihat berita di mana di salah satu masjid besar pembagian hewan kurbanya ricuh karena kurang tertibnya penerima daging. Sementara di tempat tinggalku, tidak demikian. kita cukup datang dan membawa kupon yang sudah di bagi panitia sebelumnya, maka kita bisa ambil daging. bahkan bagi yang tidak sempat hadir pun, panitia menyediakan dirinya untuk "Mengantar" daging itu ke rumah rumah warga yang tidak datang, memanfaatkan anak2 santri untuk memonitor dan mengantar daging keppada warga yang tidak datang mengambil daging kurban.


Untuk apa ber kurban???
.......