Peringatan Bagi Pengumpul Harta
Peringatan bagi Pengumpul Harta
"Kecelakaanlah bagi setiap ... yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah."
(Al-Humazah: 1--4).
Pada zaman serba gemerlapannya dunia ini kebanyakan manusia berlomba-lomba mencari, mengumpulkan, dan menimbun harta untuk bermegah-megahan. Materi menjadi tolok ukur keberhasilan seseorang. Dengan materi, seseorang dapat berbuat apa saja sekehendaknya; dengan materi, seseorang bisa menjadi pejabat; dengan materi, seseorang bisa mencapai kedudukan yang tinggi; dengan materi, seseorang bisa berkuasa. Inilah zaman yang penuh dengan pemuasan materi, yaitu zaman yang dipenuhi dengan manusia-manusia materialistis, manusia-manusia yang menuhankan materi.
Karena materi itu pula, manusia tidak mempedulikan hukum dan norma-norma agama. Hukum dan norma agama hanya sebagai hiasan yang ditanggalkan, bahkan disisihkan. Demi uang, orang berjuang; demi uang, petuah ditinggal. Banyak kasus di sekeliling kita yang pas yang mengingatkan kita betapa sebagian manusia sudah tidak mempedulikan petuah moral hanya untuk mengumpulkan uang. Alasannya tidak lain hanyalah uang. Yah, dengan dan demi uang, kini mereka merajalela di muka bumi. Dielu-elukan orang-orang. Posisi Tuhan benar-benar telah tersisih dengan uang. Mengapa demikian? Sebagian besar manusia ini telah menyisihkan hukum Tuhan karena demi uang.
Karena yang diutamakan adalah materi, muncullah orang-orang yang hidupnya penuh dengan materi, muncullah konglomerat-konglomerat pengumpul harta, muncullah mafia-mafia pengumpul uang. Mereka menghimpun uang sebanyak-banyaknya tanpa pandang halal dan haram. Kelompok seperti mereka inilah kelompok orang yang sesungguhnya menjadi perusak kehidupan di muka bumi. Kehidupan dan kemaksiatan mereka mengundang murka Allah SWT. Mereka mengumpulkan dan menghimpun harta tetapi enggan mengamalkannya di jalan Allah. Jangankan mengamalkannya di jalan Allah, mengusahakannya di jalan Allah saja tidak.
Mengungkap kehidupan para pengumpul dan penimbun harta bukanlah omong kosong belaka, tetapi hal itu sudah menjadi kenyataan yang setiap orang bisa melihat di depan matanya sekalipun. Kita baru saja mendengar kabar dari sebuah harian yang terbit di Jakarta yang menyebutkan sebuah rumah tangga kaya terjadi "kemalingan" besar. Harian itu menyebutkan bahwa ketika sedang asyik menikmati hari-hari santainya, yaitu ketika sedang berekreasi di Pulau Bali, tak disangka, rumahnya yang mewah di Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dibobol pencuri dan mengakibatkan harta benda senilai kurang lebih Rp8 miliar amblas. Padahal, rumah yang mewah itu dijaga ketat oleh tiga orang satpam dan dua orang pembantu rumah tangga. Ternyata keluarga yang terkena musibah itu adalah salah seorang komisaris sebuah perusahaan besar. Pantas saja jika harta yang disimpan di rumah mencapai miliaran.
Janganlah melupakan pengajaran dari Tuhanmu, wahai kaum yang berjaya dengan bergelimangan harta! Belanjakanlah harta timbunanmu di jalan Allah! Sesungguhnya Allah SWT telah mengingatkan kepada kita, "Kecelakaanlah bagi setiap ... yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan, tahukah kamu apa Huthamah itu? Yaitu, api yang disediakan oleh Allah yang dinyalakan, yang membakar sampai ke hati." (Al-Humazah: 1--7).
Kita memohon kepada Allah, semoga kita tidak termasuk golongan orang-orang yang telah disediakan di akhirat suatu kehidupan yang membinasakan, yaitu Huthamah. Semoga Allah SWT menolong kita untuk membelanjakan hartanya di jalan-Nya. (Abu Annisa)
Al-Islam, Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
4 Komentar:
Semoga kita tetap di beri kekuatan untuk mencari dan membelanjakan harta dengan cara yg baik... amin yaa robal alamin...
Semoga sadar para penimbun harta, apalagi dengan perbuatannya itu membuat orang lain sengsara...
Coba org kaya mau berbagi, pasti ga akan terlalu jauh kesenjangan sosial... dan kedamaian akan terwujud, karena tidak ada iri, dengki dan cemburu sosial...
Posting donk pak... tentang kisah Qorun (manusia pengumpul harta) jadi kita tau kasus sampai2 di Indonesia terkenal dengan HARTA KARUN...
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda